Selasa, 23 Februari 2010

KEBANGKITAN INDUSTRI FILM INDONESIA

NAMA      :  RISKA YUNITA
KELAS     :  2 EA 13
NPM         :  11208073

DOSEN    :  EMILIANSHAH BANOWO 

                                  
    SEMINAR PERFILMAN ( MOVIENOMICS )

  KEGIATAN DILUAR KAMPUS


Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 21 Desember 2009 pada pukul 09.00-12.00 WIB acara berlangsung di kampus J universitas gunadarma kalimalang. Saya datang untuk melaksanakan kegiatan ini dilengkapi dengan snack, makalah seminar industri perfilman indonesia. Dengan tema ” Kebangkitan Industri Film Indonesia ”. Seminar ini disampaikan oleh pembicara ahli yaitu Sutradara dan artis Gracia Indri. Acara dimulai pertama oleh pembawa acara (MC) lalu dilanjutkan kepada pembicara yang berkaitan dengan perfilman. Pembicara yaitu sutradara ternama menyampaikan beberapa materi perfilman yang cukup menarik, menurut saya tak ada pembedaan keras apalagi bersifat berlawanan antara film-film sebagai produk budaya disatu sisi, dan film sebagai produk industri disisi lain tak ada pertentangan mutlak antara film-film idealis vs film-film komersial atau film seni vs film hiburan. film adalah produk budaya sekaligus produk industri. Masing-masing fungsi atau peran itu memiliki tanggung jawab sendiri. Pertanggungjawaban kepada para kepentingan film. Salah satu kepentingan terpenting dan sering diatasnamakan oleh banyak pihak, adalah penonton. Banyak film-film nonformulatik seperti film-film yang sangat ”nyeni”. Tapi bahwa film-film itu karena bersifat inovatif mereka akan digali dan ditimba unsur-unsurnya oleh film-film arus utama/komersial. Itulah yang terjadi dengan film yang beragam. Banyak inovasi teknis yang kemudian menjadi standar dalam pembuatan film-film arusutama yang beragam judul jadi kasus menarik. Kelarisan film indonesia bisa dihitung dari jumlah perolehan penonton. Hal ini dilakukan oleh kebiasaan FFI untuk memberi penghargaan piala untuk film-film dengan jumlah penonton tertinggi dalam setahun. Data itu didapat dari data penjualan tiket di bioskop-bioskop(sehingga lahir istilah box office untuk film laris) disitu mengacu pada kotak penjualan tiket, penjualan rekaman, video dan pendapatan dari pemutaran ulang ditelevisi. Banyak beberapa dominasi film yang menarik yaitu film cinta remaja, film religi, film komedi, film horor dengan film masing-masing harus mampu mendalami karakter dari setiap pemain. Artis Gracia Indri pun menyampaikan sehari-harinya dalam berakting dalam berlakon peran yang slalu menjadi peran jahat, galak isi naskah yang dimainkan dari setiap sekenarionya dari awal sampai akhir yang dimainkan harus selalu marah-marah begitupun peran baik dari awal sampai akhir isi naskah skenarionya selalu menangis beitulah cerita gracia indri yang menyampaikan karakter sebagai pemain film. 

Seminar ini sangat penting disampaikan karena untuk menambah wawasan pengetahuan mahasiswa khususnya dibidang perfilm’an indonesia, memotivasi mahasiswa agar mampu berakting dalam bermain film layar lebar maupun sinetron. Selain itu saya dan teman-teman mengisi quisioner yang telah disediakan berdasarkan pemikiran masing-masing, saya berharap seminar ini sangat penting diadakan setiap tahunnya, untuk seminar yang akan datang saya berharap lebih baik lagi dan temanya harus lebih menarik maupun pembicaranya harus yang ahli, kalo bisa didatangkan artis-artis ternama agar kegiatan yang dilaksanakan tidak monoton. Dari acara ini diselingi oleh door priez yang beruntung ada kertas dibawah dibangku mahasiswa. Pada pukul 12.30 siang dilanjutkan dengan penutup oleh yang akan ditutup oleh pembawa acara (MC), lalu dilanjutkan pulang bersama-sama. Saya merasakan seminar tahun ini sangat berkesan, bermanfaat menambah wawasan dan termotivasi dalam bidang perfilman memacu untuk mampu berakting dalam berbagai karakter yang akan dimainkan, moga seminar selanjutnya lebih berkesan lagi.
VN:D [1.6.8_931]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Baik, manis, selebihnya nilai ajh sendiri